Hai-hai, welcome dan jumpa lagi bareng aku. Hari ini aku bakal ceritain singkat, bagaimana alur cerita Negeri Para Bedebah karya Tere Liye, kelebihan serta kekurangan dari buku ini. Yuk kita simak!
***
Di Negeri Para Bedebah, kisah fiksi kalah seru dibanding kisah nyata
Di Negeri Para Bedebah, musang berbulu domba berkeliaran di halaman rumah.
Tetapi setidaknya, Kawan, di Negeri Para Bedebah, petarung sejati tidak akan pernah berkhianat.
***
Judul: Negeri Para Bedebah
Penerbit: PT Sabak Grip Nusantara
Cover oleh: Orkha Creative
Jumlah Halaman: 436 hlmn
Ukuran: 20 cm
***
Buku ini bercerita tentang Thomas, yang sejak kecil sudah yatim-piatu. Cerita ini dibuka oleh wawancara seorang wartawan padanya di atas pesawat terbang. Wartawan itu bernama Julia. Thomas adalah seorang konsultan keuangan profesional yang cukup sering menjadi narasumber di majalah, koran, dan berbagai media lainnya.
Lebih tepatnya, cerita ini tentang penyelamatan Bank Semesta, bank milik paman Thomas yakni Om Liem. Alur cerita ini maju-mundur, bercerita tentang masa dewasa dan masa kecilnya yang menyedihkan. Kenapa menyedihkan? Kalian bisa tahu sendiri di buku ini.
Thomas itu cerdik. Dia mempunyai Opa yang mengungsi dari daratan Cina, jadi saya pikir Thomas keturunan darah Cina. Thomas selalu bisa memecahkan masalah, yang sebenarnya malah mengundang masalah berikutnya. Masalah satu selesai, tetapi masalah berikutnya datang satu demi satu.
Thomas adalah konsultan keuangan profesional yang menyukai bertinju. Dia mengikuti sebuah klub petinju saat larut malam. Kalau dia yang mendapat giliran untuk bertinju, apalagi lawan polisi Rudi si boxer, pulang-pulang Thomas bisa remuk.
Baik, sudah cukup perkenalan Thomas. Mari lanjut soal ceritanya. Bank Semesta milik Om Liem terancam pailit, dan Thomas tidak mau Bank Semesta ini ditutup selama-lamanya, walaupun Thomas membenci Om Liem (kalian bisa membaca sendiri bukunya kenapa Thomas membenci Om Liem sampai tidak mau memanggil Om).
Thomas akhirnya mengajak Om Liem lari dengan cara tak terduga. Om Liem disembunyikan di rumah Opa. Semakin banyak pihak yang ditemuinya, semakin banyak yang terlibat kasus buronan Om Liem. Opa misalnya, karena dipakai rumahnya untuk menyembunyikan Om Liem, Opa jadi ikutan dikejar. Di rumah peristirahatan Opa, mereka semua ditangkap, tak terkecuali Julia yang mengantar Thomas.
Akhirnya mereka bebas dengan bantuan si polisi itu sendiri, yang menangkap mereka. Siapa itu? Rudi. Rudi yang menangkap mereka, berbaik hati berusaha meloloskan mereka.
Mereka pergi ke pelabuhan yacht karena Thomas punya kapal bernama "Pasifik" diantar Julia, si wartawan. Di sanalah tempat yang aman untuk menyembunyikan Opa dan Om Liem.
Thomas dan Julia kembali, tidak ikut bersembunyi karena mau mengurus beberapa hal. Thomas pergi ke rumah Erik, temannya di klub petinju yang tidak disangka ternyata ikut juga dalam kasus Bank Semesta. Setelah menyuruh Erik menghubungi dua temannya yang bekerja di Bank Semesta, Thomas naik pesawat menuju Yogyakarta hanya untuk mengobrol dengan dua orang petinggi lembaga keuangan di dalam pesawat untuk secara tidak langsung memintanya tidak menutup Bank Senteral.
Sedangkan Julia meminta jadwal dengan menteri untuk membicaran soal Bank Senteral.
Tidak disangka, balik dari Yogyakarta, Thomas dihadang polisi dan ditangkap menuju penjara. Dua orang Thomas kenal, namanya Wusdi dan Tunga, mereka adalah pengkhianat keluarga besar Thomas, yang membuat rumah mereka dibiarkan terbakar (nah udah ketahuan kan, kenapa Thomas yatim-piatu). Thomas bahkan dipenjara. Tetapi dia berhasil lolos dengan menyuap petugas. Nah, di sini lucunya. Thomas menyuap mereka sebanyak dua M alias dua miliyar, lantas saat dia pulang, Thomas menarik kembali uangnya menyisakan dua R, alias dua ribu. Lucu sekali, bukan?
Lantas, Thomas dan Julia pergi ke kantor Menteri, mengobrol dan menunjukkan dokumen-dokumen yang dibawa Thomas soal nasabah Bank Semesta. Ibu Meteri pun luluh dan berencana akan menyatakan bahwa Bank Semesta jangan dibiarkan pailit di pertemuan mengambil keputusan.
Thomas dan Julia kembali kantor konsultan keuangan profesional milik Thomas. Tak diduga, ternyata kantor itu dikepung banyak polisi dan mereka menangkap Maggie, staf Thomas. Thomas punya rencana membunuh polisi dengan pizza bunga trompet yang beracun, tetapi gagal karena tidak ada yang memakan pizza itu.
Lagi-lagi Rudi si boxer menyelamatkan Thomas. Rudi muncul di balik tangga dan menjelaskan siasatnya. Dia dan Thomas beradu punggung meninju para petugas yang menangkap Maggie. Maggie pun selamat, mereka berempat naik mobil patroli menuju pelabuhan. Maggie disembunyikan di sana sampai aman, dan Thomas pun bisa pergi ke Denpasar, menemui Putra Mahkota, ketua dewan partai yang dapat memutuskan kasus Bank Semestar bersama Rudi.
Di sini kembali Thomas dikejar. Rudi berusaha menyembunyikannya, membuatnya seperti penjahat yang akan dipindahkan ke Denpasar, Bali. Dipenjara di sana. Rencana itu berhasil. Mereka loncat dari pesawat saat sudah mau take off, karena bandara diambil alih petugas yang mengejar Thomas. Mereka selamat, si petugas mencak-mencak minta ampun begitu melihat dua kursi kosong dibagian belakang. Thomas erhasil mengobrol dengan Putra Mahkota di pesawat menuju Jakarta.
Thomas membaca e-mail dari Julia saat berada di taksi bersama Rudi, dan dia tersentak bukan main. Semua e-mail Julia masih ada kaitannya dengan masa lalunya. Thomas meminta agar dia diturunkan di bandara, menelepon Julia, menyuruhnya membelikan tiket ke Singapura. Thomas juga menyuruh Kadek, nahkoda yacht miliknya untuk pergi ke Singapura.
Kapal kesayangan Thomas ternyata sudah dikepung oleh Wusdi dan Tunga, dua bedebah jahat di cerita ini. Ternyata Wusdi dan Tunga dibantu oleh seorang sahabat Thomas yang dianggap anak sendiri oleh Opa, paling dekat dengan Thomas. Dialah Ram. Semua perjalanan Thomas, hanya Ram yang tahu Thomas di mana, dan Ram selalu bertanya di mana Om Liem.
Ram dan dua bedebah ini ingin menguasai Bank Semesta. Ternyata Tuan Shinpei adalah bos mereka. Tuan Shinpei yang membakar rumah Thomas (kisah ini ada di buku Negeri di Ujung Tanduk) dan selalu ingin menguasai bisnis keluarga Thomas.
Tetapi Bank Semesta berhasil diselamatkan. Ram pun kesal. Ram tidak segan meracuni Wusdi dan Tunga, mereka mati dan dilempar ke laut. Ram juga melempar Thomas dan Opa. Maggie dan Om Liem sudah lari keluar sebelum tembak-tembakan dengan Wusdi, Tunga, polisi Singapura yang dibawa Wusdi.
Bagaimana nasib Thomas? Apakah dia dan Opa yang terlempar di laut selamat? Dan bagaimana dengan Ram? Apakah dia berhasil ke Hong Kong dan mengambil aset milik Om Liem? Mari membaca buku Negeri Para Bedebah ini.
***
Kelebihan:
Seluruh buku Tere Liye mempunyai ke-khasan sendiri. Aku suka dengan gaya bahasa Tere Liye yang baik, tidak membosankan, dan menyenangkan. Di buku NPB ini, aku terkesan karena kita belajar tentang perekonomian tanpa di sadari. Itulah kelebihannya.
Kekurangan:
Buku Tere Liye jarang ada kekurangan. Tetapi untuk di NPB ini, menurut aku untuk masuk ke Serial Aksi, ini kurang ada aksinya. Lalu, di sini, setiap ada masalah, Thomas selalu meminta bantuan. Namun, di buku Bedebah di Ujung Tanduk, dia sok pahlawan. Jadi menurutku karakter Thomas ganti-ganti.
Terimakasih, mohon maaf jika ada kesalahan
FAZ 12
Komentar
Posting Komentar